Kader TB Ibu Sri Rejeki kecamatan Gajahmungkur melakukan ketukpintu
Dalam memperingati milad 100 tahun organisasi ‘Aisyiyah, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Semarang ingin menunjukan komitmen dan kiprah ‘Aisyiyah dalam menyebarkan syiar agama Islam. Sebagai rasa syukur dan sarana menjalin tali silaturahmi, pada perayaan Milad 100 Tahun ini, ‘Aisyiyah Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Semarang akan mengadakan beberapa kegiatan, baik untuk pihak internal dan pihak eksternal. Peran aktif seluruh anggota dari Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) dan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) se-Kota Semarang menjadi ujung tombak dalam mensukseskan dan meramaikan kegiatan ini.
Seperti yang kami tulis pada berita Milad 1 abad sebelumnya, tema yang diusung dalam usia genap 1 abad ‘Aisyiyah adalah “AISYIYAH AWAL ABAD KEDUA : MEMULIAKAN MARTABAT UMAT, BERKIPRAH MEMAJUKAN BANGSA”. Jadi ‘aisyiyah tetap komitmen pada tujuan yaitumengangkat harkat dan martabat wanita dan memberikan kontribusi pada kehidupan kebangsaan.
Kegiatan untuk menyemarakan peringatan Milad 1 abad ‘Aisyiyah digelar berbagai lomba dan sebagian besar dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2017 lalu. Namun ada satu jenis lomba yang sangat memeras keringat dan perlu perjuangan, serta perhatian khusus, yaitu lomba penyisiran TB bagi kader TB ‘Aisyiyah. Program TB adalah merupakan program unggulan di Kota Semarang. Pelaksanaan lomba lebih awal yaitu dimulai tanggal 14 Agustus sampai dengan tanggal 27 Agustus. Seluruh kader TB di setiap Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah dari 16 Kecamatan yang tergabung di Kota Semarang berhak untuk mengikuti jenis lomba tersebut.
Perlu diketahui bahwa TB atau singkatan dari Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan dapat dengan mudah menular lewat udara. Kuman TB yang berasal dari penderita TB positif menular melalui percikan dahak pada saat penderita berbicara, batuk, bersin kepada orang lain. Setelah tertular orang yang terdapat kuman TB didalam tubuhnya pada saat kondisi tubuh sedang menurun maka si kuman akan cepat tumbuh didalam paru-paru dan orang tersebut akan mengalami tanda gejala batuk berdahak lebih dari 2 minggu dengan disertai gejala tambahan yaitu demam / meriang, keluar keringat dingin dimalam hari tanpa melakukan aktifitas fisik, nafsu makan menurun, berat badan menurun, dan jika sudah parah batuk bercampur darah. Penyakit TB itu seperti fenomena gunung es, dimana kasus yang ditemukan difasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit itu sebenarnya masih banyak masyarakat yang terinfeksi kuman TB namun tidak mau periksa di fasilitas kesehatan. Sifat penemuan hanya pasif karena orang yang merasa batuk dan sudah mengganggu aktifitasnya baru mau periksa ke fasilitas kesehatan.
‘Aisyiyah sebagai organisasi ortonom Muhammadiyah berupaya untuk melakukan active case detection yaitu penemuan kasus TB secara aktif yang ada dimasyarakat dengan melalui kegiatan penyisiran terduga TB / suspect sebanyak-banyaknya sebagai upayameningkatkan kesehatan masyarakat terbebas dari TB.
Peserta / Kader harus melakukan menyisiran di daerah Kecamatan masing masing untuk menemukan orang yang terduga TB. Selanjutnya Kader harus mengantar orang yang terduga TB tersebut di Puskesmas untuk mendapat pemeriksaan. Identitas / KTP orang yang terduga batuk TB tersebut harus diserahkan ke Tim Lomba TB.
Kegiatan penyisiran TB diawali dengan Peserta / Kader ‘Aisyiyah silaturahim kepada petugas puskesmas setempat untuk memperoleh data wilayah mana yang banyak terdapat penderita TB serta mendapatkan sputum pot (pot dahak). Kemudian peserta yang terdiri atas kader TB dan anggota ‘Aisyiyah tersebut melakukan penyisiran dengan memberikan penyuluhan terkait penyakit Tuberkulosis, baik dari rumah ke rumah maupun penyuluhan pada berbagai pertemuan.
Pada saat penyisiran dan diketemukan adanya seseorang yang memiliki tanda gejala TB maka akan diberikan sputum pot untuk mengeluarkan dahak dan setelah dahak terkumpul selanjutnya diantar ke puskesmas begitu seterusnya. Adanya lomba penyisiran TB ini diharapkan dapat memotivasi kader TB ‘Aisyiyah dan anggota ‘Aisyiyah untuk terus bersemangat dalam pencarian suspect TB dan banyak ditemukan kasus TB baru dimasyarakat kemudian dapat mendampingi pasien sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat) sampai pasien dinyatakan sembuh.
Alhamdulillah ibu –ibu ‘Aisyiyah Kota Semarang tetap semangat dalam berjuang memberikan kontribusi pada kehidupan bermasyarkat. Selamat Milad.
Semarang, 10 September 2017
Panitia Milad 1 abad Aisyiyah.