Setiap umat muslim di Indonesia , merasakan ada yang berbeda pada perayaan Idul Fitri tahun 1441 H / 2020 M. Tak ada mudik, tak ada jabat tangan, tak ada krembulan seperti sebelumnya. Tak ada lagi orang berbondong-bondong berjalan menuju tanah lapang atau masjid. Sementara takbir berkumandang dengan penuh rasa gembira menyambut kemenangan atas penaklukan hawa nafsu di bulan Ramadhan,
Sedih, sudah pasti kita rasakan. Kehilangan kebiasaan sejak lahir , tentu hati nelangsa . Apalagi perasaan anak yang tak bisa bersimpuh dihadapan orang tua karena jauh merantau , begitupun orang tua yang tak bisa bersua dan berkumpul bersama anak cucu yang biasanya hanya setahun sekali berjumpa, tambah keronto-ronto hati nya. Namun tetap terucap Takbir sebagai bentuk pengakuan hanya ALLAH yang Maha Besar.
Mensyukuri nikmat karena masih diberi kesehatan, hanya itu yang terus kita tanamkan dalam diri sebagai bentuk pengakuan akan kelemahan kita sebagai umat manusia yang tak punya daya. Hanya bisa berharap semoga pandemik ini cepat berlalu , agar lebaran seperti ini hanya cukup sekali ini saja. Dan tahun depan dapat berlebaran seperti kebiasaan sebelumnya. Penuh dengan kemeriahan warna warni baju baru, tebaran saweran dari sanak saudara, anjangsana dari rumah ke rumah, peluk mesra sebagai bentuk meleburkan salah dan khilaf.
Kali ini lebaran tanpa jabat tangan tak apa apa, terus berdoa semoga tak akan terulang lagi kejadian yang sama . Selamat Idul fitri 1441 H / 2020 M, taqobbalahu minna waminkum , syimana wa syiyamakum, mohon maaf lahir dan batin….
[Zakiyah Ssel]