Peserta utusan PDA Kota Semarang Ibu:
Nur Badriyah, Catur Sulistyani, Sri Wahyuni, Ssunarti, Indah Sunarni, dan Nur Fitriya.
Magelang, 6 Januari 2020,
Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Semarang, mengutus perwakilan sebanyak 6 orang untuk mengadiri Musyawarah Pimpinan Wilayah II ‘Aisyiyah Jawa Tengah, di Magelang , yang diselenggarakan pada tanggal 4 – 5 Januari 2020, di Kampus 2 Univ. Muhammadiyah Magelang di jl Mayjen Bambang Soegeng, Glagak, Sumberrejo Magelang.
Peserta Musypimwil II diikuti oleh 35 Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) se Jawa Tengah dengan jumlah peserta masing- masing 5 – 10 orang peserta tergantung dari jumlah cabang yang dimiliki. Hadir juga dalam acara pembukaan tersebut para Direktur Rumah Sakit ‘Aisyiyah, IGABA, IGASI, Pimpinan Panti Asuhan, Wisma lansia, dan ortom lainnya.
Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah Ibu Dr. Ummul Baroroh, M.Ag menyampaikan bahwa: tujuan dari Musypimwil II pengurus periode 2015 – 2020 adalah mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan dan yang belum dilakukan serta program mana yang perlu dipercepat karena sebentar lagi waktu kepengurusan telah berakhir. Adapun Tema yang diangkat adalah “Dinamisasi Gerakan Menebar Islam Berkemajuan”.
Dalam sambutannya Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Ibu Hj. Siti Noordjannah Djohantini M.M, M.Si menyampaikan kepada bapak Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah, Jawa Tengah memiliki kekuatan yang besar, karena ‘Aisyiyah di Jawa Tengah memiliki potensi yang sangat besar. Petensi tersebut dapat dilihat adanya ada 5 karakter yang dimiliki ‘Aisyiyah dalam gerakannya. Yaitu:
1. Gerakan Islam yang berkemajuan. Gerakan yang membawa misi islam untuk rahmatan lil alamin, dengan pandangan muhammadiyah yaitu Islam wasathiyah berkemajuan.
2. Gerakan Menebar Perempuan Berkemajuan, oleh karena itu ‘Aisyiyah memiliki tanggung jawab untuk membawa para perempuan yg maju dan dapat menjadi manfaat bagi dirinya, keluarganya dan masyarkat luas.
3. Gerakan Berkiprah Membangun Negara. Maka PDA harus berkiprah di dareh masing masing sesuai kondisi daerahnya dalam ikut serta membangun negara.
4. Gerakan Amal Usaha. Pendahulu Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, selain berdakwah juga menghadirkan lembaga pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi
5. Gerakan Dahwah Akar Rumput. Aisyiyah memiliki kekuatan di akar rumput yg bisa diterima di masyarakat luas.
Di akhir sambutannya ibu Ketua Umum PP ‘Aisyiyah berpesan kepada seluruh ‘Aisyiyah untuk memohon kepada Allah agar teguh dalam berjuang, berjejaring yang kuat, kuatkan silaturahim dan kuatkan untuk menimba ilmu serta memperkaya usaha, sehingga bermanfaat pada masyarkat luas.
Setelah pidato Ketua Wilayah Jawa Tengah dan Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah maka acara Musyawarah Pimpinah Wilayah ke II Jawa Tengah dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah bapak Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah juga berpesan bahwa agar organisasi lain harus belajar dari Muhammadiyah karena spirit organisasi Muhammadiyah adalah Mandiri. Dan beliau juga mohon ijin kepada ‘Aisyiyah untuk mengartikan berkemajuan secara bebas yaitu progresip, adaptif, kreatif dan inovatif. Karena dengan keempat hal tersebut ‘Aisyiyah akan menang dalam pertempuran di jaman digital saat ini.
Salam.
[Indah lppa]